Buradasınız

Family Support needed for Adolescent Puberty

Journal Name:

Publication Year:

Abstract (2. Language): 
Adolescents during their puberty will experience many physical and psychological changes that are very fast. Physical changes of puberty teens give effect to changes in psychological and social. Shape changes that accompany puberty include changes in cognitive, moral, emotional, social as a form of self-development of adolescents. Families have an important role to help youth grow and develop normally during puberty. Reality on the ground are still many families that have not been able fully to implement the family support to adolescents undergoing puberty. The purpose of this study to obtain the necessary family support during their teenage puberty. The design study is a qualitative phenomenology. Researchers conducted in-depth interviews of adolescent puberty. Data analysis using Colaizzi method. The first theme is the role of perceived family (support, negative attitudes and rules). The second theme is the expected behaviour of adolescent family (needed, considered, understood, satisfied, given the right to argue, improved communication, allowed to play, directed and controlled). Researchers suggest the formation of adolescent peer counsellor, clinical consultation and promotion family support for adolescent.
51
57

REFERENCES

References: 

Agustiani, A., (2006). Karakteristik dan Permasalahan Remaja yang
Menjalani Masa Pubertas. Diakses dari http://
episentrum.com/artikel/psikologi-remaja-karakteristik-danpermasalahannya/#
more-190 pada tanggal 28 Mei 2011.
Allen, J. P., Insabella, G. M., & Porter, M. R. (2006). A social inter
action model of the development of depressive symptoms
in adolescence. Journal of Consulting and Clinical Psychology,
74(1), 55-65 Link
Antono, A. (2006). Hubungan Perilaku Seks Pra Nikah Remaja
dengan Tingkat Ekonomi Keluarga di Baturaden
Purwokerto. Soedirman Nursing Jurnal 1(2) 19-30
Arintha, S. (2009). Hubungan Antara Pengetahuan Remaja
Pubertas Dengan Kesiapan Dalam Menghadapi Menarche.
Jurnal Kesehatan Atmajaya 4(2):73
Astuti, S. (2007). Pendidikan Seks Anak dalam Keluarga. Media
Informasi Penelitian Kesejahteraan Sosial. Media KeperawaTriyanto
E et.al | Family Support needed for Adolescent Puberty
International Journal of Nursing 3(2), 2014 57
tan 1(1)
Devi, N. (2009). Gambaran Tingkat Pengetahuan Tentang Pubertas
Pada Siswi Kelas VII Di SMP N 2 Sidoharjo Sragen. Media
Keperawatan 3(2)
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Banyumas. (2009). Data
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Banyumas Tahun
2009. Diakses dari http://www.banyumaskab.go.id/ pada
tanggal 27 Mei 2011.
Dian, Permatasari. (2010). Pola Asuh Dalam Keluarga Dapat
Membentuk Perilaku Remaja : Studi Kasus. Surabaya :
Universitas Airlangga.
Dyah, Utami. (2010). Hubungan Antara Persepsi Komunikasi
Orangtua-Remaja Dengan Konsep Diri Remaja. Soedirman
Nursing Journal 5(1)
Ervin, Naomi, E. (2002). Advanced Community Health Nursing
Practice : Population Focused Care. New Jersey : Prentice
Hall.
Evita, P. (2009). Karakteristik Pubertas Remaja. Diakses dari http://
kbi.gemari.or.id/beritadetail.php?id=2978 pada tanggal 26
Mei 2011.
Friedman, M., (2003). Keperawatan Keluarga : Teori dan Praktik.
Edisi III. Jakarta : EGC.
Gerungan, Richardson, (2006). A Textbook of Children and
Young People Nursing China : Churchil Livingstone Elservier.
Gunarsa, Singgih D. (2005). Psikologi Perawatan Remaja. Jakarta :
BPK Gunung Mulia.
Guyton,A,C. (2006). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 7.
Bagian III, Alih bahasa Effendi & Melfiawati. Jakarta : EGC.
Hanifah, L. (2000). Faktor yang Mendasari Hubungan Seks Pra
Nikah Remaja : studi kualitatif di PKBI Yogyakarta 2000.
Jurnal Kedokteran Muhammadiyah 2(2)
Herien, S. (2003). Hubungan Pola Asuh Dengan Psikologis Remaja.
Jurnal Makara Kesehatan 2(2)
Haque & Faizunnisa, (2008), Access to Reproductive Health Information
in Punjab and Sindh Pakistan: The perspectives of
adolescens and Parents. Dakses dari http://www.who.int/
reproductivehealth/publication pada tanggal 22 Maret
2011.
Hurlock, Elizabeth B., (2004). Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan
Sepanjang Rentang Kehidupan Manusia. Edisi Kelima.
Yogyakarta : Erlangga.
Karisma, Riskinanti. (2010). Hubungan Antara Pola Asuh Otoriter
Orang Tua Dengan Kompetensi Sosial Pada Remaja.
Buletin Kesehatan 6(1)
Kristina, A. (2006). Gaya Berdandan Remaja Surabaya : Study
Etnografi Pada Remaja SMA Negeri 2 Surabaya. Buletin
Kesehatan 2(1)
Kurniadarmi, E. (2005). Perilaku Agresif pada Anak Usia Sekolah
dan Remaja Awal (Studi kualitatif). Buletin Kesehatan 1(2)
Nami, Utami. (2009). Hubungan Tingkat Stres Dan Kebersihan
Diri Dengan Kejadian Akne Vulgaris Pada Remaja Di Sma
Negeri 12 Surabaya. Jurnal Makara Kesehatan 8(2)
Neis & McEwen. (2001). Community Health Nursing : Promoting
The Health of Populations. USA: WB Saunders.
Pardede, N. (2002). Tumbuh Kembang Anak dan Remaja. Edisi I.
Jakarta : Sagung Seto.
Ramanda, R., (2003). Disfungsi Keluarga Dan Kebiasaan Remaja
Kabur Dari Rumah. Jurnal Ners 1(2)
Reasoner, S. (2004). Social Puberty. Diakses dari http://
www.who.int/child-adolescent-health pada tanggal 25 Mei
2011.
Santrock, John W., (2003). Adolesence : Perkembangan Remaja.
Jakarta : Erlangga.
Sarwono, S.W. (2008). Survey Perilaku Remaja di Baturaden
Purwokerto. Soedirman Nursing Jurnal 3(2) 12-18
Schad, M.M., Szwedo, D.E., Antonishak, J., Hare, A., & Allen,
J.P. (2008). The Broader Context Of Relational Aggression
In Adolescent Romantic Relationships: Predictions
From Peer Pressure And Links To Psychosocial Functioning.
Journal of Youth and Adolescence, 37 (3), 346-
358. Link
SDKI. (2007). Data Demografi dan Kesehatan Indonesia 2007.
Diakses dari http://www.datastatistik-indonesia.com/sdki/
pada tanggal 26 Mei 2011.
Shirley, A. (2006). Peran Orang Tua kepada Remaja Pubertas.
D i a k s e s d a r i h t t p : / / h e a l t h . d e t i k . c o m /
read/2009/08/05/131053/1177824/764/tanda-tanda-anakmasuki-
masa-puber pada tanggal 1 Mei 2011
Soetjiningsih, Ranuh, Suraatmaja, Rusmil, Pangkahila, Fadlyana, dkk
(2004). Buku Ajar Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya.
Jakarta: Sagung Seto.
Stain, S. (2004). Adolescent Girls Perspective Of Family Interactions
Related To Menarche And Sexual Health. Michigan
State University Collage of Nursing, East Lansing. Qualitative
Health Research 14(9) 192-204.
Stanhope, M., & Lancaster, J. (2002). Community & Public Health
Nursing. 5th P ed.St. Louis : Mosby
Stuart, S. (2002). Adolescent Health and Development. Diakses
dari http://www.who.int/child-adolescent-health pada
tanggal 25 Mei 2011.
Teresia, N. (2010). Hubungan Antara Kecerdasan Intrapersonal
Pada Remaja Dengan Efektifitas Komunikasi. Jurnal Makara
Kesehatan 9(5)
Wahyu P., (2005). Studi Fenomenologi : Pengalaman Perempuan
PSK di Baturaden Purwokerto. Jurnal Ners 3(3)
Weis, M., (2000). Risk and Protective Factors Affecting Adolescent
Reproductive Health in Developing Countries. In
Journal of Adolescent Health 27(9):276-280
WHO. (2005). What is the evidence on effectiveness of empowerment
to improve health?. http://www.euro.who.int/
Document/E88086.pdf, diperoleh tanggal 12 Juni 2011.
Wong, Algreen, Arnow, et all. (2003). Nursing Care of Infants and
Children. Canada : Mosby Elsevier.
Yusuf, Syamsul. (2009). Psikologi Perkembangan Anak & Remaja.
Bandung : PT Remaja Rosdakarya

Thank you for copying data from http://www.arastirmax.com